2. Mengonsumsi Karbohidrat Refined:
Karbohidrat olahan seperti roti putih atau sereal dapat menciptakan fluktuasi gula darah yang cepat, meningkatkan keinginan untuk makan lagi.
3. Kurangnya Hidrasi:
1. Hasrat Tertukar dengan Kehausan:
Terkadang, tubuh dapat mengirimkan sinyal keinginan makan saat sebenarnya memerlukan hidrasi. Minum air dapat membantu membedakan antara lapar dan kehausan.
2. Makanan Kering:
Makanan kering atau makanan yang rendah air, seperti camilan garing, mungkin tidak memberikan perasaan kenyang yang optimal.
4. Portion Control yang Tidak Tepat:
1. Mengonsumsi Porsi Terlalu Kecil:
Jika porsi makan terlalu kecil, tubuh mungkin tidak merasa cukup kenyang, sehingga lapar muncul lagi lebih cepat.
2. Kurangnya Lemak Sehat:
Lemak sehat membantu memberikan perasaan kenyang. Mengonsumsi makanan rendah lemak atau terlalu fokus pada kontrol kalori dapat mengakibatkan lapar lebih cepat.
5. Kebiasaan Makan yang Terburu-buru:
1. Mengabaikan Sinyal Kepuasan:
Makan terlalu cepat dapat membuat sinyal perasaan kenyang tidak sampai ke otak dengan efektif. Mengunyah makanan dengan perlahan dapat membantu merasakan kepuasan lebih baik.
2. Kurangnya Kesadaran saat Makan:
Makan sambil melakukan kegiatan lain, seperti menonton TV atau bekerja, dapat membuat kita kurang sadar terhadap isyarat tubuh yang mengindikasikan kekenyangan.