Nikotin yang terkandung dalam rokok elektrik juga dapat mengganggu pola tidur seseorang.
Pengguna rokok elektrik sering mengalami masalah tidur, seperti sulit tidur, tidur yang tidak nyenyak, atau sering terbangun di tengah malam.
Kualitas tidur yang buruk dapat berdampak negatif pada sistem saraf, mengurangi konsentrasi dan produktivitas sehari-hari.
5. Gangguan neurologis
Rokok elektrik telah dikaitkan dengan beberapa gangguan neurologis seperti migren, sakit kepala parah, dan kejang.
Penelitian menyebutkan bahwa banyak kasus gangguan ini terjadi pada pengguna yang masih muda.
Bahan kimia yang terkandung dalam rokok elektrik dapat menyebabkan peradangan dalam sistem saraf, mengganggu fungsi normal sistem tersebut, dan memicu gejala neurologis yang tidak diinginkan.
Penting untuk diingat bahwa vape bukanlah alternatif yang sepenuhnya aman dan bebas risiko.
Menghisap vape berisiko bagi sistem saraf pusat, terutama pada remaja yang sedang dalam tahap perkembangan otak.
Untuk menjaga kesehatan sistem saraf pusat, lebih baik menghindari penggunaan vape secara keseluruhan.
