Nasional

Kumpulan Contoh Soal Tes Potensi Skolastik Penalaran Umum untuk Persiapan UTBK SNBT 2023

Damar Emas
  • Jumat, 7 April 2023 | 16:02
Ilustrasi contoh soal TPS UTBK SNBT 2023 Penalaran Umum lengkap dengan pembahasan (Pexels / Julia M Cameron)

Sepanjang Senin (18/3/2019), Gunung Merapi di perbatasan DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta) dan Jawa Tengah tujuh kali mengeluarkan awan panas. Statusnya masih Waspada (Level II) dan warga di lereng Merapi tetap beraktivitas seperti biasa serta tidak panik.

Data BPPTKG (Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi), Senin pagi, menyebutkan, Merapi mengeluarkan lima kali awan panas pada pukul 06.05, 06.13, 06.24, 06.25, dan 06.28.

Seluruh awan panas meluncur ke arah hulu Kali Gendol, Kabupaten Sleman, DIY, dengan jarak terjauh satu kilometer (1 km). Pukul 07.32, Merapi kembali memuntahkan awan panas guguran dengan jarak luncur 200 meter ke hulu Kali Gendol dan menyebabkan kumpulan asap setinggi 400 meter.

Baca Juga: Silaturahmi Bersama Forkopimda dan Ulama Umaro, Wali Kota Kediri Ajak Semua Pihak Menjaga Toleransi di Kota Kediri

Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, di Yogyakarta, menyatakan bahwa evaluasi dilakukan terhadap kondisi Merapi terkait keluarnya awan panas sebanyak tujuh kali dalam sehari. Hasil evaluasinya, status Gunung Merapi masih sama, yakni Waspada (Level II).
Status itu ditetapkan sejak 21 Mei 2018 dan zona bahaya juga masih sama, yaitu 3 km dari puncak Merapi. Karena itu, BPPTKG merekomendasikan agar tidak ada warga yang berada di zona bahaya untuk menghindari ancaman erupsi Merapi.

Warga yang beraktivitas di sekitar aliran Kali Gendol diminta meningkatkan kewaspadaan karena guguran material dan awan panas mengarah ke hulu Kali Gendol. Hal itu terjadi karena ada bukaan kawah di sisi tenggara puncak Merapi yang mengarah ke hulu Kali Gendol.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Jeep Lereng Merapi Sisi Barat, Dardiri, mengatakan, aktivitas wisata Lava Tour Merapi sebuah wisata petualangan di lereng Merapi yang mengendarai mobil jip di Sleman berjalan normal seperti normalnya aktivitas warga di lereng Merapi di Sleman.

Dardiri menuturkan, saat merapi mengeluarkan asap pukul 06.05, ada 160 wisatawan peserta Lava Tour Merapi (mengendarai 40 mobil jip) berada di sekitar Bungker Kaliadem, Desa Kepuharjo yang berjarak sekitar 5 km dari puncak Merapi. Namun, mereka tidak panik saat melihat awan panas, bahkan mereka dipersilakan berfoto-foto, lalu diajak turun dan menjauh.

1. Berdasarkan paragraf pertama, manakah pernyataan berikut yang benar?

(A) Karena Gunung Merapi berstatus Level II, warga menjadi panik dan dianjurkan untuk segera mengungsi.
(B) Awan panas yang meluncur ke arah hulu Kali Gendol, Sleman, DIY, keluar dari Gunung Merapi sebanyak lima kali pada Senin pagi.
(C) Tanggal 18 Februari 2018 siang Merapi lagi-lagi mengeluarkan awan panas guguran sejauh 200 m yang menyebabkan kepulan asap setinggi 400 m.
(D) BPPTKG mencatat, guguran awan panas yang meluncur dan mengarah ke Kali Gendol tidak membahayakan warga.
(E) Status Gunung Merapi yang pada Senin pagi berstatus Waspada akan segera diturunkan oleh BPPTKG karena sudah tidak berbahaya.

Rekomendasi Untuk Anda

Berita Lainnya