.jpg)
Lagu Laskar Cinta memiliki lirik menarik yang bisa dijadikan pembelajaran untuk mengalahkan iblis. Dari liriknya tersebut kita bisa memahami bahwa agar tidak dikuasai oleh iblis, maka kita perlu menghindari prasangka buruk dan kebencian.
Baca juga : Pengaruh Band Dewa 19 Terhadap Perkembangan Musik Indonesia
Dirilis pada tahun 2004, album ini seakan menjadi jawaban Dewa 19 atas semua tragedi kemanusiaan yang terjadi beberapa tahun terakhir, termasuk peristiwa bom Bali tahun 2002.
Lewat lagu "Laskar Cinta" Dhani dan kawan-kawan semakin lantang menyerukan perdamaian antar umat manusia dalam balutan musik yang lebih rock. "Prince of Love", "One", "Life is Beautiful", "Face it with a Smile" menjadi beberapa single hits dari album tersebut.
Album tersebut bahkan mendapat tanggapan dari mantan Presiden Indonesia, KH Abdurrahman Wahid. Pada 2006, Dhani diundang berbicara di forum Departemen Pertahanan AS sebagai perwakilan dari Libforall Foundation, sebuah yayasan yang didirikan oleh Abdurahman Wahid.
Surat kabar The Washington Post menyebut Ahmad Dhani bukan hanya seorang musisi yang menyanyikan lagu-lagu tentang patah hati, tetapi juga seorang duta perdamaian yang menggunakan musiknya untuk mengajak kaum muda melawan ekstremisme.
Dhani sendiri menyebut AS tertarik dengan konsep Dewa 19 saat itu karena upayanya memerangi terorisme tanpa senjata. Memerangi terorisme tanpa senjata dapat dilakukan dengan lagu, budaya, dan lain sebagainya.
Namun, album yang ditulis dengan tujuan perdamaian ini justru memancing ketegangan. Terjadi perseteruan antara Dewa 19 dengan Front Pembela Islam karena sampul album yang menyerupai kaligrafi Allah.[5] Perseteruan ini sempat berbuntut pada pelaporan Dewa 19 ke polisi oleh FPI.
Setelah saling melempar komentar-komentar panas di media, akhirnya pada tanggal 27 April 2005, Dewa 19 dan pengacaranya Habib Umar Husein SH menggelar jumpa pers, untuk mengumumkan itikad mau mengubah logo dalam sampul album Laskar Cinta.
